Hai, selamat pagi semesta, jum'at, langit-langit kamar, kerlip lampu tidur, foto-foto lama di dinding kamar, boneka hadiah wisuda, tumpukan buku yang belum semuanya terbaca, dan sekian banyak notes di mading kamar.
Selamat pagi, ka....mu. Siapapun kamu yang membaca tulisan amatiran ini. Selamat pagi ka....mu (yang jadi idamanku). Aduh kaku amat pagi-pagi.
Oh hai mei, selamat pagi dan selamat datang di 2020 yang penuh dengan kejutan ini. Seneng deh rasanya, bangun-bangun udah sampai di bulan mei. Mei ke berapa ini? Oh yang ke 2020. Baiklah, panjang umur kehidupan. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah, puasa masih hari ke-8 dan anak-anak di kampungku sudah syahdu takbiran. Masyaallah masyaallah masyaallah nak, kita masih butuh 22 hari lagi untuk berlebaran. Takbirannya diganti dzikiran sama sholawatan dulu bisa kali ya?
Mei mei mei, Mei Mel....... apa kabar? Ulang tahunmu tanggal berapa mee? Sudah tahun ke berapa mei mu kali ini? Aku.... aku ucapkan selamat ulang tahun, selamat tambah tuek sekarang ya? Takut meinya keburu jadi juni. Hehe.
Kamu apa kabar mee? Sudah bahagia belum? Tapi belumpun aku tidak akan banyak membantu. Ah sudah lah mee, sesungguhnya aku hanya ingin mengucapkan selamat hari buruh wahai Mei si karyawan teladan yang sukanya tetap lembur di hari libur. Lekaslah hamil, agar supaya cuti 3 bulan bisa benar kamu dapatkan. Tapi ya jangan lupa.... hmm.... maksudku, menikah dulu. Kamu tidak lupa kan mee? Bahwa kita hidup di dunia ini tidak hanya untuk selalu bekerja. Kita perlu menikmati sisa usia kita, bersenang-senang dengan semesta, memperbanyak ibadah kepada-Nya dan memperbanyak bercinta. Eh bukan, aku bercanda sayang. Tapi aku bicara kebenaran. Haha.
Satu hal mee, panjang umur perjuangan. Tetaplah tegar menjadi urat nadi bagi bossmu. Semoga kita akan semakin menjadi seorang akuntan yang tangguh, handal, dan profesional, serta segera menjadi boss untuk para urat nadi kita kelak. Haha.
Pimpin aku bersyukur, sekarang, oh tidak, maksudku setelah kamu membaca celotehan tak berfaedahku ini. Bahwa kita masih beruntung bisa berdiri tegak mengemban amanah sebagai karyawan muda di tengah-tengah pandemi yang sudah menjadikan banyak karyawan kena PHK.
Jangan lupa misuh secukupnya dan beristigfar serta bersyukur sebanyak-banyaknya setelahnya ya. Karena misuh emang bikin kita lega, ya kan? Ya Allah, kenapa selalu ada yang bisa kita halalkan dari sesuatu yang sudah jelas-jelas tidak halal untuk kita? Nggak papa, yang penting kita tetap tetep berusaha seimbang di tengah-tengah kebimbangan. Wkwkwk.
Semoga kesabaranmu mendekatkanmu dengan jodoh dunia dan akhiratmu, dan menjadikan kamu berbahagia lahir dan batin. Aamiin Ya Allah.
Ah aku mulai ngelantur. Maaf ya mee, aku terlalu bahagia bisa sampai di bulan mei yang penuh harap ini.
Mei mei mei, di 31 hari milikmu yang tidak bisa ku tebak itu, akan terjadi apa? Aku akan menangis (lagi) tidak? Atau aku akan selalu menjadi riang? Atau aku akan berada diantaranya? Ahh untuk apa aku bertanya? Toh kamu katakan atau tidak, aku harus selalu bersiap-siap menerima bukan? Termasuk pandemi yang entah kapan pergi, bapak dan saudara yang tidak pulang di hari lebaran ini, dan apalagi? Hei, kebayang banget sepinya lebaran tahun ini. Nggakpapa, nggakpapa, panjang umur kesabaran.
Mei mei mei, hari ini tanggal satu dan saatnya gajian. Yeeee dapet duit yee dapet duit yeee. Yeee tapi besok mulai bayar ini itu yeee. Dah deh bakal abis juga akhirnya, tapi semoga tidak lupa beramal. Senyum misalnya. Wkwkwk.
Mei mei mei, selalu ada harapan baik untuk sesuatu yang baru. Tak terkecuali untukmu di tahun 2020 ini. Ya benar, mei, jumat, puasa, betapa kita selalu dipertemukan dengan waktu-waktu mujarab untuk berdoa. Mari menengadah bersama dan kita terbangkan harapan-harapan kita kepada-Nya.
Tentang segala harapan, kedekatan dengan-Nya, kewarasan, kesembuhan, kemampuan menerima segalanya, kebaikan, keselamatan, kebahagiaan, kelancaran dalam segala hal, kenikmatan dan keberkahan dalam hidup ini, semoga akan menjadi semakin dekat dan menjadi milik kita semua.
Semoga pandemi ini lekas hilang, yang sedang sakit lekas sembuh (lahir batin), yang berjarak lekas bertemu, yang berharap/bermimpi lekas menjadi kenyataan, yang takut bicara jadi berani mengungkapkan, yang hilang lekas menemukan ganti, yang patah hati lekas jatuh cinta lagi, yang masih sendiri lekas bertemu pujaan hati, yang masih pas-pasan lekas menjadi kaya, yang gelap jadi terang, yang benci jadi cinta, yang sedih jadi bahagia, yang kecewa jadi rela menerima, yang sulit jadi mudah, yang apapun itu baik semoga mendekat dan mendekap diri kita semua.
Mei mei mei, bekerjasamalah dengan semesta, jadilah baik untuk kita semua. Aku sedang berusaha mei, aku sedang berusaha menerima. Apapun, termasuk terhadap apa yang tidak pernah atau yang belum pernah kubayangkan sebelumnya.
Mei mei mei, tak apa menjadi tidak terlalu sempurna. Tapi aku mohon, sudilah berusaha sebaik-baiknya. Kita berjuang bersama dengan porsi masing-masing yang kita punya. Mau ya mei ya?
____________________________
Salam Literasi
#Day (8)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#BianglalaHijrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar