Selasa, 25 Juli 2023

Review Novel "Pasta Kacang Merah"

“Kehidupan tidak hanya memiliki satu warna. Terkadang warnanya berubah pada saat yang tak kita duga” (Pasta Kacang Merah, Hal: 187).

Begitulah seorang nenek tua bernama Tokue menuliskan suratnya untuk Sentaro, seorang pria yang ingin menjadi penulis tapi akhirnya beralih menjadi seorang penjual Dorayaki di sebuah kedai bernama Dora Haru.

Novel slice of life yang heartwarming sekali ini merupakan novel terjemahan berjudul “Sweet Bean Paste” dari Jepang yang ditulis oleh Durian Sukegawa pada tahun 2006. Covernya cantik sekali. Alur ceritanya ringan dan mudah diikuti. Beberapa bagian akan membuat kita merasa kesal, simpati, sedih, tapi tetap tersenyum dan merasa hangat. Narasi cerita yang sederhana tapi mampu menyampaikan emosi pada pembaca.

Novel ini menceritakan tentang persahabatan antara Sentaro dan Tokue (seorang nenek tua penyitas penyakit Lepra yang ternyata ahli membuat pasta kacang merah) yang menampilkan harapan baru dan kesempatan bagi mereka berdua untuk saling mengisi kekosongan hidup dengan cara saling bertukar pengalaman hidup dan merangkai harapan baru. Mereka telah saling menguatkan dan bertahan melewati masa-masa sulit yang ada. Surat menyurat adalah cara terapik mereka dalam berkomunikasi. Ini adalah bagian paling favorit dari novel ini.

Novel ini mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki semangat hidup di tengah gempuran orang-orang yang ingin menyerah menjalani hidup. Novel ini mengingatkan kita tentang bagaimana manusia bisa memanusiakan manusia yang lain. Seperti Tokue yang keras dan kasar hidupnya, seperti itu juga Tokue membuat sekitaranya tetap merasa hangat dan terinspirasi.

Akhirnya....

 “Kau sudah berhasil Toshi Tokue. Kau sudah berjuang dengan sangat baik.” (Pasta Kacang Merah, Hal: 38).

Surat Kepada Siapapun yang Sedang dan Masih Merasa Kehilangan

Dear Everyone, I know it's not easy. I also won't know how heavy your burden is. Tapi guys, hidup harus tetap berjalan....