Selasa, 19 September 2023

Review Buku "The Things You Can See Only When You Slow Down"

"Ketika segala sesuatu disekitar saya bergerak begitu cepat, saya berhenti sejenak dan bertanya “Apakah memang dunia yang terlalu sibuk, atau malah batin saya?”"(TTYCSOWSD, Hal: 9).

Memulai tahun baru dengan membaca buku self improvment yang meaningful, begitu ringan tapi tetap mengajak kita untuk berfikir dan merefleksi diri. Buku ini ditulis oleh Haemin Sunim, seorang guru agama Buddha Zen sekaligus penulis paling berpengaruh di Korea Selatan.

Berisi sekumpulan kalimat singkat berupa kutipan-kutipan bijak tentang semua aspek kehidupan manusia mulai dari relationship, cinta, spiritual, juga pekerjaan. Buku yang mengingatkan kita untuk lebih aware lagi dalam memahami pentingnya bersikap, bertutur kata, dan mengistirahatkan diri. Itu adalah tentang hal-hal yang hanya dapat kita lihat dan rasakan ketika kita melambat dan bagaimana menjadi tenang di dunia yang sibuk. Karena beberapa hal justru dapat kita nikmati saat kita tidak terburu-buru.

“..............bahwa yang mengusik kita bukanlah keadaan dunia, melainkan cara pandang kita. (TTYCSOWSD, Hal: 15)

Ilustrasi gambarnya cantik dan kalimat-kalimatnya begitu relate dengan kehidupan sehari-hari. Buku ini membantu ketika pikiran sedang tidak stabil. Itu cukup untuk membantu menenangkan pikiran kita, tentu saja dengan membacanya perlahan untuk memahami lebih dalam tentang apa-apa yang sebenarnya penulis maksudkan. Buku ini juga akan cukup membantu kita untuk mendapatkan kekuatan dan meraih sebuah kepuasan ketika hidup sedang terasa begitu sulit. Itu seperti sebuah resep untuk menjalani hidup ini dengan cara yang lebih ringan dan bahagia.

Tapi memang semua hal selalu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Jadi tidak melulu itu akan mengubah hidup. Ya, selamat menemukan kutipan-kutipan apik sesuai kondisi yang kita alami. Selamat mengembangkannya dengan caramu sendiri.

Jadi, ini tidak apa-apa menjadi hari kita untuk melambat sedikit bukan?

Sabtu, 09 September 2023

Dear Mas

Dear mas,

Nanti aku akan menulis sesuatu tentangmu. Nanti saja, setelah kamu datang dan bernafas lega.

Nanti aku buatkan kopi hitam favoritmu dan aku akan membuat matcha favoritku. Kita bisa menikmatinya sambil memandang langit dan (menemukan sesuatu?). Aku sungguh ingin menemukan bintang sirius bersamamu sambil menjatuhkan satu per satu puisi buatanku ke telingamu.

Oh ya tenang saja, sebab kamu tidak perlu mengerti apapun setelah itu. Kamu hanya perlu mendengarkanku dan menikmati kopimu (juga suasana bersamaku).

Tapi jangan juga jadi bisu.

Sebab, kamu boleh juga banyak bicara sebanyak atau boleh lebih banyak dariku. Kamu boleh menceritakan apa saja, termasuk jok motormu yang sudah lama kedinginan itu.

Aku bisa mendengarkanmu lebih banyak, dan juga lebih lama.

Waw, aku pikir malam-malam pasti akan menjadi terasa begitu panjang ketika isi kepalaku dan isi kepalamu bercumbu mas.

Aku berharap, aku dan kamu tidak akan menyesali banyak hal atas apa-apa yang sudah berlalu. Dan aku berharap atas apapun itu, aku bisa selalu memenangkan isi kepalamu (dan aku pikir, aku juga harus begitu kepadaku).

Aku berharap segala hal baik diantara kita berdua bisa selalu meluas dan meluap-luap. Aku berharap kamu akan sependapat denganku. Sebab itu adalah rencanaku dan mohon lekas dibantu.

Deal?

Surat Kepada Siapapun yang Sedang dan Masih Merasa Kehilangan

Dear Everyone, I know it's not easy. I also won't know how heavy your burden is. Tapi guys, hidup harus tetap berjalan....