Sabtu, 24 Februari 2024

Surat Kepada Siapapun yang Sedang dan Masih Merasa Kehilangan

Dear Everyone,

I know it's not easy. I also won't know how heavy your burden is. Tapi guys, hidup harus tetap berjalan. Jujur, aku senang sekali bisa menyaksikan kalian menangis. Karena, ya memang tidak semua orang bisa begitu.

Don't hold back guys. Your friends would rather see you like that than watch you run away. Tidak harus ke semua, tidak harus ke aku. You can choose one. Just one. Haha.

Nikmatilah setiap perasaan yang datang kepadamu. Nikmatilah sampai kalian tidak menyadari kalau kalian sudah berhasil melewati itu.

Aku yakin banyak orang bangga memiliki seseorang seperti kalian di dekat mereka. Aku tidak tahu seberapa persisnya, tapi semoga memang benar ada sesuatu yang baik di diri kita. Semoga itu terjaga. Semoga itu menjaga. We will reap what we have sown, right?

Sorry can't do much for you guys. Aku cukup bingung harus memulai dari mana. Aku mungkin pernah di posisi itu, tapi aku juga tahu rasanya tidak akan pernah benar-benar sama. Kehilangan memang tidak bisa dianggap sebelah mata. Bentuknya sedihnya apalagi. Yang sama cuma satu bahwa ada bagian dari diri sendiri yang tidak mungkin bisa kembali dan kita semua melawan ketakutan itu. Ketakutan yang tidak semua orang bisa melihat itu. Haaaa very unfortunate, isn't it?

Tapi guys, dari semua duka-duka yang rasanya berat sekali untuk tuntas, semoga selalu ada hal-hal manis yang membantumu kembali jadi riang meskipun itu tidak lebih dari lima detik. Aku pikir itu cukup. Tapi aku pikir-pikir lagi, kalian perlu mengulangnya sepuluh kali atau tiga puluh kali dan seratus kali lagi. Hehe. It's not funny, right?

Haaa but i don't care. I just want you to know guys, bahwa tidak ada yang pantas tidur dengan berat hati. Itu tidak melulu tentang perkara senang dan merasa tidak ada masalah. Cukup dengan ingat bahwa masih ada matahari yang masih akan bersinar di hari esok. Itu tidak akan menjamin sesuatu akan menjadi baik-baik saja, meskipun mungkin akan menjadi begitu juga pada akhirnya. So, stay enthusiastic. You are strong, You are great. Fighting guys.


Hug away from your icy friend,

..n..er...ka

Jumat, 16 Februari 2024

Zumba Istanbul

Sore ini seperti mendapat kejutan paling menyenangkan. Satu itu tentang langit biru yang cerah setelah seharian hujan. Dua, tentang schedule zumba yang tidak jadi tiada. Dan tiga, adalah tentang haha hihi yang sudah lama sekali tidak dijalani.

Maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan? 18 lagu, 50 sekian menit, sewidak sekian kecacalan, dan foto epik bareng langit biru yang malu-malu. Awww ini benar-benar seru. Menghadiahi diri sendiri dengan berolahraga itu sesuatu yang manis bukan? Perayaan paling mewah atas apa-apa yang bisa badan kita lakukan. Kita melompat-melompat, berputar-putar, lari-lari, dan sesekali berteriak yeayyy.

Have fun saja meskipun sering salah membaca gerakan selanjutnya. Haha. It's okay, kita semua berhak menjadi amatiran. Lagi pula, olahraga bukan melulu menjadi ahli bukan? Merawat kebiasaan yang kecil dan sederhana juga cukup bisa membuat kita hidup dalam keberlimpahan. So, let's move (tidak peduli jika itu hanya tentang menggoyangkan pinggangmu 100x). Haha.

Satu lagi kenyataan manis dari berolahraga adalah ketika kita secara tidak sengaja merasa cantik ketika selesai melakukannya. Maybe that's just my feeling, but try to feel it too. We must accept this sweet reality together guys.

Tidak harus sekarang. Cobalah 5 menit lagi.

Jangan lupa 5 menit lagi.

5 menit lagi. 😈😈😈

Sabtu, 20 Januari 2024

Dear Mas (3)

Dear mas,

Bisa dikatakan, sekarang aku tidak sedang bersembunyi, tapi kamu bisa (sementara) menganggapnya begitu.

Kamu tidak perlu mencariku. Sebab aku ada di mana-mana. Aku di sisi yang jauh darimu. Aku di sisi yang dekat denganmu. Aku juga ada di antara itu.

Aku tidak perlu memberitahumu di mana aku. Sebab kamu bisa saja menemukan aku di dalam hatimu, di dalam isi kepalamu, di langit yang biru, di jiwamu yang sedang kamu timang-timang, di antara bintang-bintang, di antara puisi-puisi yang tidak semua orang tahu, di mimpimu, di anak-anak tangga yang kamu kenal, juga di setiap hal kecil yang kamu nikmati. Aku ada di mana-mana. Mengakar, merayap di setiap malam, berisik, dan kadang menjelma jadi cemburu.

Aku membawa rasaku ke mana-mana. Aku melakukannya, seperti kamu juga melakukannya. Sejak saat itu, aku berhasil menjadi seseorang yang ahli. Aku membuat segala sesuatu di setiap waktu menjadi menyenangkan dan (mungkin) sebentar lagi aku juga akan berhasil menjadikanmu memanggilku "kekasihku".

Waw, haruskah aku mengatakan bahwa aku mencintaimu?


Kamis, 11 Januari 2024

~HAPPY BIRTHDAY TO YOU CUY~

Tidak kusangka bayi kecil yang disayangi banyak orang ini telah tumbuh menjadi dia yang seperti ini. Menyenangkan bisa membersamai setiap proses yang sudah dilaluinya (meskipun sekarang sudah tidak terlalu). Sebenarnya aku cemburu (meskipun sekarang sudah tidak terlalu). Sebenarnya aku masih melakukan itu sesekali. Tapi ya begitu saja. Toh ditemani atau tidak, langit masih tetap biru dan lampu-lampu jalanan masih tetap menyala. Sebenarnya masih ada satu. Adalah aku yang (sepertinya) masih menyayanginya. Alah, tapi bukan itu intinya (kecuali perkara kecemburuanku). Susah sekali memang menjelma menjadi seseorang yang... emhhh apakah aku harus menyebutnya "sweet"? Hahaha, sial. Bayi kecil yang sedang berulang tahun ini pasti sedang terpingkal-terpingkal membaca omong kosong ini.

Hahaha, it's okay. Tertawalah wahai penghuni semesta yang hidupnya dihujani dengan banyak hal yang ajaib. Sekarang, bantu aku mengirim banyak doa untuk bayi kecil ini.

Seperti Pancasila, bagaimana kalau doa untuknya kita buat jadi 5 poin utama?

1. Semoga bayi kecil ini semakin mekar mewangi..
2. Semoga semakin banyak jatuh cintanya kepada hal-hal baik.
3. Semoga semakin baik hati dan tidak keberatan menoleransi (semoga yang ditoleransi juga tahu diri).
4. Semoga dewasanya menjadi dewasa yang sebenar-benarnya dewasa dan tangguh.
5. Semoga meskipun sudah ada yang pertama dihatinya tapi aku tetap dia jadikan yang utama (tapi boong) >Ya jangan mimpi indah kamu pen>😬

Akhirnya sekian dan terimakasih tuan dan puan yang telah bersedia turut mengamini. Sebenarnya masih ada lagi, tapi... ya aku pikir perkara hamil bersama dan cita-cita mewariskan pertemanan yang sebenarnya diwariskan kepada kami ini juga patut diaminkan. Jadi..... sekali lagi mari ucap

"Selamat ulang tahun cuy, semoga 5 poin ditambah 1 poin lagi juga poin-poin rahasiamu akan berhasil mendekat satu per satu dengan cara yang menakjubkan dan seru. Semoga keberuntungan selalu menyertaimu."

¤ Diabadikan disaat-saat paling kesusu. Karena kepepet ijin pak su(aminya dia). Jadilah begitu. Agak absurd, tapi (haruskah aku bilang) itu seru.?.?.?

Selasa, 09 Januari 2024

Review Buku "Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya"

"Lagi pula, "ada kejahatan yang lebih mengerikan daripada membakar buku."....."yaitu tidak membaca"." (Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya, Hal: 156).
Begitulah akhirnya aku menyelesaikan buku ini. Agak bingung, lebih ke banyak tidak tahunya. Tapi aku pikir, itu jauh lebih baik daripada aku berhenti begitu saja di titik pertama ketika aku kebingungan tentang isi buku ini.

Buku ini kaya akan pelajaran penting, meski tidak semuanya berhasil aku mengerti. Atau memang lebih banyak yang tidak aku mengerti. Itu mungkin benar-benar seperti membaca "In Search of Lost Time" dalam cerita "Efek Proust". Benar-benar harus berkonsentrasi atau mungkin aku juga butuh mengucilkan diri. Haha, tapi tentu saja aku tidak benar-benar melakukan itu.

Buku ini terdiri dari 181 halaman dengan 20 essay pendek tentang kehidupan yang beragam. Itu adalah tentang obrolan-obrolan sederhana mengenai pohon pisang, jenis-jenis orang tua yang bahagia, sampai kehidupan anak-anak di daerah perang, dan sedikit tentang "In Search of Lost Time" yang membingungkan. Ya, buku ini adalah jelma dari pesan-pesan humanis yang tersirat. Bahwa setiap manusia punya cobaan masing-masing. Bahwa kita tidak seharusnya merasa menjadi manusia yang paling menderita. Bahwa yang seharusnya kita lakukan adalah bersiap kemudian menerima segalanya (puas/kecewa, senang/sedih, ha/hi, dan bla/bla/bla). Bahwa kita setidaknya harus bertahan meskipun tahu sesuatu akhirnya akan berakhir sia-sia. Karena memang hidup begitu indah dan hanya itu yang kita punya.

Selasa, 05 Desember 2023

Tentang "Roman(tika)"

Kiranya aku ini hanya ingin melapangkan nasib. Berusaha tetap senang juga tenang meski waktu rasanya berjalan begitu lambat.

Sebenarnya aku lebih suka "roman" tanpa "tika". Tapi tidak apa-apa. Karena hidup ini adalah serangkaian lika-liku, jadi aku pikir "Roman(tika)" bisa jadi nama yang apik untuk memanggil anak sulung ini.

"Roman(tika)" ini adalah bentuk dari sebuah perayaan, tempat dimana banyak mata begitu sembab, tempat kata maaf diada-ada, dan tempat dimana begitu banyak persimpangan.

Dia adalah penggalan-penggalan dari aku yang (masih berusaha waras). Dia adalah kumpulan dari kusut-kusut yang berhasil kuurai. Dia adalah marah-marah yang berhasil kuredam. Dia adalah tanya-tanya yang datang jawabnya. Dia adalah perayaan yang nananana. Dia adalah aku yang (mungkin) sama denganmu (siapapun kamu) yang begitu sederhana tapi kadang berharap jadi mulia.

Dia adalah aku yang sempat menangis, meringis, dan kebingungan menyelesaikan setiap malam yang baik. Dia adalah aku yang telah berjalan begitu jauh, tapi lupa bahwa ternyata diri sendiri telah lunglai mencintai kehilangan dan sesuatu yang bukan untukku. Dia adalah definisi dari serangkaian kesabaran dan alur yang lambat.

Dia adalah aku yang setiap pagi membuka mata seperti biasa, lalu bingung akan melakukan apa juga bagaimana menyelesaikannya. Tapi anehnya aku nyaman mengulang itu dan kadang sembrono mengklaim bahwa diri ini bahagia melakukannya. Kadang aku bisa bilang bahwa aku baik-baik saja, tapi semoga aku benar-benar telah terkendali. Karena singkatnya ini hanya tentang bagaimana seseorang akhirnya berhasil melapangkan nasib.

Dan sungguh setiap emosi dan pengalaman hidup berhak dirasakan dan berhak diceritakan. Begitulah akhirnya seseorang berhasil menikmati sesuatu. Begitulah akhirnya aku memberanikan diri meracau. Memang tidak begitu banyak, tapi setidaknya ada satu dan itu akan menjadikanku (juga kamu) merasa cukup. Lebih dari cukup.

Merangkai ini dengan maksud berbicara sekaligus mengingatkan diri sendiri bahwa banyak "ya" yang tidak melulu jadi "ya" dan banyak "tidak" yang tidak melulu jadi "tidak".

Barangkali ini adalah pencapaian terbaikku di tahun 2022. Draf-draf lama yang mangkrak di buku-buku catatan yang sudah mulai kusut itu akhirnya lahir menjadi anak cantik bernama "Roman(tika)". Itu hanya sesuatu yang kecil. Itu adalah tentang perjalanan menjadi manusia berwujud aku. Itu bisa jadi berwujud kamu juga. Itu bisa jadi berwujud kita.

Membaca ini mungkin bisa dilakukan sekali jalan. Itu memang tidak banyak, jadi aku pikir itu akan menjadi cepat selesai. Tapi bagaimanapun itu, semoga setelah membaca (satu judul saja), seseorang bisa terketuk hatinya.

Banyak hal yang terjadi tahun ini, juga di tahun-tahun sebelumnya. Aku pikir itu akan berlaku juga di tahun-tahun selanjutnya. Segala senang, segala sedih, segala yang terjadi biarkan terjadi. Bisa jadi itu akan menjadi semakin, tapi yang penting, semoga kita selalu jadi yang bisa melalui itu dengan senang hati.

Jadi, sudilah seseorang berkenalan dengan anak sulungku dan mendekapnya dengan penuh.

Selamat membaca, dan
mari tumbuh dan sembuh bersama.

Senin, 20 November 2023

Review Buku "Terima Kasih Sudah Mengatakannya"

"Penting untuk mendengarkan cerita orang lain. Ketika kita sudah mendengar semua ceritanya, tolong segera katakan 'Terima kasih atas ceritanya'." (Terima Kasih Sudah Mengatakannya, Hal: 235).

Waw, ini bagian di mana aku seketika berfikir betapa berharganya mereka yang sudi membicarakan sesuatu kepadaku. Sebab memang, rasanya menjadi dipercaya lebih punya nilai lebih daripada percaya kepada seseorang. Sebab rasanya, manusia hanya cenderung senang dan selalu mengupayakan diri untuk disukai dan diterima lawan bicaranya.

"Terima Kasih Sudah Mengatakannya" adalah buku terjemahan dari Korea. Bergenre self improvement yang sangat relate dengan kehidupan kita. Cara penulisannya tidak kaku dan banyak dilengkapi dengan kutipan-kutipan dari beberapa film dan buku. Covernya cantik. Ilustrasi di dalamnya juga. Itu cukup menyegarkan pandangan yang sesekali lelah karena memang huruf-huruf didalamnya begitu kecil, meskipun masih bisa terbaca.

Buku ini berisi tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan seseorang, tentang bagaimana kita menggunakan kata-kata, juga tentang bagaimana mengendalikannya. Sebab memang kata-kata punya kekuatan yang berdampak baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Buku ini akan sedikit banyak menyadarkan kita tentang betapa pentingnya melindungi hubungan dengan siapapun, tentang bagaimana menemukan kata-kata yang tidak melukai, tentang bagaimana menyikapi pujian dan kritikan, juga tentang bagaimana hidup dengan penuh keberanian dengan kata-kata kita sendiri.

"Waktu hingga menjadi dewasa adalah proses memiliki "logika komunikasi". (Terima Kasih Sudah Mengatakannya, Hal: 31).

Akhirnya, untuk kalian yang telah selalu mengucapkan kata-kata yang baik kepada siapapun dan khususnya untuk diri sendiri, terima kasih sudah mengatakannya.

Surat Kepada Siapapun yang Sedang dan Masih Merasa Kehilangan

Dear Everyone, I know it's not easy. I also won't know how heavy your burden is. Tapi guys, hidup harus tetap berjalan....