Sabtu, 20 Januari 2024

Dear Mas (3)

Dear mas,

Bisa dikatakan, sekarang aku tidak sedang bersembunyi, tapi kamu bisa (sementara) menganggapnya begitu.

Kamu tidak perlu mencariku. Sebab aku ada di mana-mana. Aku di sisi yang jauh darimu. Aku di sisi yang dekat denganmu. Aku juga ada di antara itu.

Aku tidak perlu memberitahumu di mana aku. Sebab kamu bisa saja menemukan aku di dalam hatimu, di dalam isi kepalamu, di langit yang biru, di jiwamu yang sedang kamu timang-timang, di antara bintang-bintang, di antara puisi-puisi yang tidak semua orang tahu, di mimpimu, di anak-anak tangga yang kamu kenal, juga di setiap hal kecil yang kamu nikmati. Aku ada di mana-mana. Mengakar, merayap di setiap malam, berisik, dan kadang menjelma jadi cemburu.

Aku membawa rasaku ke mana-mana. Aku melakukannya, seperti kamu juga melakukannya. Sejak saat itu, aku berhasil menjadi seseorang yang ahli. Aku membuat segala sesuatu di setiap waktu menjadi menyenangkan dan (mungkin) sebentar lagi aku juga akan berhasil menjadikanmu memanggilku "kekasihku".

Waw, haruskah aku mengatakan bahwa aku mencintaimu?


Kamis, 11 Januari 2024

~HAPPY BIRTHDAY TO YOU CUY~

Tidak kusangka bayi kecil yang disayangi banyak orang ini telah tumbuh menjadi dia yang seperti ini. Menyenangkan bisa membersamai setiap proses yang sudah dilaluinya (meskipun sekarang sudah tidak terlalu). Sebenarnya aku cemburu (meskipun sekarang sudah tidak terlalu). Sebenarnya aku masih melakukan itu sesekali. Tapi ya begitu saja. Toh ditemani atau tidak, langit masih tetap biru dan lampu-lampu jalanan masih tetap menyala. Sebenarnya masih ada satu. Adalah aku yang (sepertinya) masih menyayanginya. Alah, tapi bukan itu intinya (kecuali perkara kecemburuanku). Susah sekali memang menjelma menjadi seseorang yang... emhhh apakah aku harus menyebutnya "sweet"? Hahaha, sial. Bayi kecil yang sedang berulang tahun ini pasti sedang terpingkal-terpingkal membaca omong kosong ini.

Hahaha, it's okay. Tertawalah wahai penghuni semesta yang hidupnya dihujani dengan banyak hal yang ajaib. Sekarang, bantu aku mengirim banyak doa untuk bayi kecil ini.

Seperti Pancasila, bagaimana kalau doa untuknya kita buat jadi 5 poin utama?

1. Semoga bayi kecil ini semakin mekar mewangi..
2. Semoga semakin banyak jatuh cintanya kepada hal-hal baik.
3. Semoga semakin baik hati dan tidak keberatan menoleransi (semoga yang ditoleransi juga tahu diri).
4. Semoga dewasanya menjadi dewasa yang sebenar-benarnya dewasa dan tangguh.
5. Semoga meskipun sudah ada yang pertama dihatinya tapi aku tetap dia jadikan yang utama (tapi boong) >Ya jangan mimpi indah kamu pen>😬

Akhirnya sekian dan terimakasih tuan dan puan yang telah bersedia turut mengamini. Sebenarnya masih ada lagi, tapi... ya aku pikir perkara hamil bersama dan cita-cita mewariskan pertemanan yang sebenarnya diwariskan kepada kami ini juga patut diaminkan. Jadi..... sekali lagi mari ucap

"Selamat ulang tahun cuy, semoga 5 poin ditambah 1 poin lagi juga poin-poin rahasiamu akan berhasil mendekat satu per satu dengan cara yang menakjubkan dan seru. Semoga keberuntungan selalu menyertaimu."

¤ Diabadikan disaat-saat paling kesusu. Karena kepepet ijin pak su(aminya dia). Jadilah begitu. Agak absurd, tapi (haruskah aku bilang) itu seru.?.?.?

Selasa, 09 Januari 2024

Review Buku "Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya"

"Lagi pula, "ada kejahatan yang lebih mengerikan daripada membakar buku."....."yaitu tidak membaca"." (Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya, Hal: 156).
Begitulah akhirnya aku menyelesaikan buku ini. Agak bingung, lebih ke banyak tidak tahunya. Tapi aku pikir, itu jauh lebih baik daripada aku berhenti begitu saja di titik pertama ketika aku kebingungan tentang isi buku ini.

Buku ini kaya akan pelajaran penting, meski tidak semuanya berhasil aku mengerti. Atau memang lebih banyak yang tidak aku mengerti. Itu mungkin benar-benar seperti membaca "In Search of Lost Time" dalam cerita "Efek Proust". Benar-benar harus berkonsentrasi atau mungkin aku juga butuh mengucilkan diri. Haha, tapi tentu saja aku tidak benar-benar melakukan itu.

Buku ini terdiri dari 181 halaman dengan 20 essay pendek tentang kehidupan yang beragam. Itu adalah tentang obrolan-obrolan sederhana mengenai pohon pisang, jenis-jenis orang tua yang bahagia, sampai kehidupan anak-anak di daerah perang, dan sedikit tentang "In Search of Lost Time" yang membingungkan. Ya, buku ini adalah jelma dari pesan-pesan humanis yang tersirat. Bahwa setiap manusia punya cobaan masing-masing. Bahwa kita tidak seharusnya merasa menjadi manusia yang paling menderita. Bahwa yang seharusnya kita lakukan adalah bersiap kemudian menerima segalanya (puas/kecewa, senang/sedih, ha/hi, dan bla/bla/bla). Bahwa kita setidaknya harus bertahan meskipun tahu sesuatu akhirnya akan berakhir sia-sia. Karena memang hidup begitu indah dan hanya itu yang kita punya.

Surat Kepada Siapapun yang Sedang dan Masih Merasa Kehilangan

Dear Everyone, I know it's not easy. I also won't know how heavy your burden is. Tapi guys, hidup harus tetap berjalan....