Komunikasi adalah salah satu hal dasar yang sangat penting dalam menjalin dan menjaga hubungan dengan orang lain. Memperbaiki dan mengasah kemampuan berkomuikasi adalah sebuah langkah awal yang baik untuk membuka peluang yang besar untuk kita semua baik dalam hal berhubungan dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja.
Oh Su Hyang, seorang Dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan dalam bukunya yang berjudul "Bicara Itu Ada Seninya" mengulas banyak hal tentang teknik berbicara yang baik. Beliau memberikan beberapa rahasia tentang cara berkomunikasi yang efektif dengan menghadirkan banyak pengalaman-pengalaman yang sudah beliau jalani dan beberapa cerita menarik yang tentunya menginspirasi kita semua ketika selesai membaca buku ini.
Dalam buku ini beliau menjelaskan tentang bagaimana membentuk kesan awal yang baik ketika kita bertemu lawan bicara untuk pertama kalinya. "Ucapan menentukan kesan pertama" begitulah ucapnya. Ya, kita memang tidak seharusnya terus membicarakan diri sendiri dan tidak memikirkan lawan bicara. Kita seharusnya hanya perlu berbicara secukupnya dan lebih banyak mendengar penuturan lawan bicara.
Beliau juga menjelaskan bagaimana cara membangun kepercayaan diri, melatih logika bicara, berbicara dengan cara bercerita (story telling), mengatasi trauma dalam berbicara, memperhatikan olah suara dan gerak tubuh, cara bernegosiasi, trik berdebat, mempersiapkan presentasi, membangun obrolan yang menguntungkan, menghadirkan irama dalam berbicara, juga cara berbicara untuk mewujudkan impian.
Ada satu kutipan yang menjadi favoritku:
"Bila ingin sukses, berbicaralah seperti orang sukses. Berbicaralah seperti orang yang Anda impikan. Berbicaralah dengan antusias dan bertingkah seolah Anda telah sukses. Mulai sekarang, berbicara sambil membayangkan bahwa Anda akan segera sukses, maka tak lama lagi impian Anda akan terwujud."
(Bicara Itu Ada Seninya, Hal : 46)
Kemudian beliau juga menjelaskan rumus terapi komunikasi yang bisa kita terapkan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.
C = Q x P x R
Communication = Question x Praise x Reaction
Komunikasi = Pertanyaan x Pujian x Reaksi
Beliau menjelaskan bahwa dalam dialog, ada "aturan 1-2-3". Sekali berbicara, 2 kali mendengar, 3 kali memberi umpan balik.
Kemudian membahas juga tentang humor dalam berbicara. Bahwa humor adalah tentang timing. Bahwa kita bisa melatih rasa humor kita sendiri dengan menonton banyak drama atau pertunjukan komedi.
Beliau juga menjelaskan bagaimana trik untuk mengakhiri presentasi yang bisa menggerakkan hati audiens. Selain menggunakan ucapan persuasif, simpati, dan kalimat pembuka yang orisinil, beliau memberikan rumus mengenai pokok bujukan, yaitu:
P = P x S x TBujukan = Pukulan x Simpati x Sentuhan
Persuasion = Punch x Sympathize x Touch
Hal mendasar lain yang harus kita tahu, bahwa tidak bisa bicara dengan baik adalah masalah besar. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mengubah keadaan, karena bisa bicara dengan baik bukan bawaan dari lahir. Kita bisa memulainya dengan latihan berbicara dengan memotong suku kata, kemudian latihan olah suara, dan kemudian kita bisa menjadikan suara kita menjadi suara bariton yang menggema, indah,
Sering-seringlah berbicara, sebab aktif berbicara justru lebih baik. Karena hidup akan berubah dengan mengubah cara bicara. Tidak perlu takut menjadi bahan tertawaan. Tampillah secara sempurna sebagai diri kita yang apa adanya. Karena kita istimewa dengan apa yang kita punya dan kita tata.
Selamat membaca. Selamat berlatih menjadi pembicara yang hebat.
Salam Literasi.