Selamat pagi semesta dan apa saja yang mendiaminya.
Alhamdulillah ramadhan sudah sampai di penghujung. Hari ini adalah puasa terakhir di tahun ini. Semoga apa yang telah terbangun selama ini bisa bertahan dan bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di ramadhan tahun depan dengan keadaan yang lebih baik lagi.
Picture by : Google |
Berakhirnya ramadhan menandakan berakhirnya juga 30 Days Writing Challenge yang aku ikuti. Alhamdulillah genap 30 hari aku menulis dan menghidupkan kembali blog milikku yang tatanannya masih apa adanya. Memegang komitmen tidaklah mudah. Berulang kali malas menghampiri dan hampir membuatku lari dari ini. Tapi tidak jadi, aku kembali dan memutar pikiranku lagi. Berulang kali juga pikiran rasanya ingin mati, buntu, dan tidak ada ide sama sekali. Padahal sebenarnya kalau aku mau membuka mata lebih jauh, ada banyak sekali hal yang bisa aku jadikan bahan cerita.
Ini adalah tantangan. Sebenarnya aku sering mengikuti event-event seperti ini. Tapi bukan ngeblog, melainkan menulis cerpen dan berpuisi. Tidak selalu menang memang, tapi minimal dengan mengikuti ini aku bisa melatih diri untuk lebih percaya diri dan memegang komitmen diri. Beberapa kali juga, hasil postinganku di instagram berhasil kena repost. Rasanya senang sekali, tulisanku jadi lebih banyak yang menikmati.
Dipertemukan dengan event ini, membuatku merasakan banyak hal. Aku bertemu dengan penggiat-penggiat literasi yang hampir setiap hari saling belajar dan memotivasi satu sama lain. Banyak hal yang aku kagumi dari mereka, apalagi kaum mamak-mamak muda. Sudah sibuk dengan rumah tangga, tapi tetap saja bisa berkarya. Masyaallah, semoga Allah kasih keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah, Wal Barakah untuk mereka semua.
Postingan teman-teman juga bagus-bagus. Kadang aku merasa minder karena hasil tulisanku yang masih amatiran. Selain bahasannya yang sudah terlalu umum, kata-kata yang aku gunakan juga masih tergolong rumit. Kadang aku juga ketakutan, kalau-kalau yang membaca tulisanku malah kebingungan setelah membaca tulisanku. Tapi bismillah , aku niatkan ini untuk belajar. Semoga bisa membawa berkah untuk kita semua ya.
Yang paling terpenting adalah kemampuan untuk bisa menyelesaikan komitmen menulis di event ini. Ramadhan ini begitu berkesan untukku. Menjelang tidur mulai menulis. Subuh lanjut lagi. Kadang malah juga rebutan dengan kerjaan kantor. Saking nggak bisa mikir tuh haha.
Kadang pas lagi nulis, baru beberapa baris ada yang manggil. Entah mamak, entah orang-orang kantor, atau malah panggilan via ponsel. Ada saja yang mengganggu dan membuat ide jadi buyar dan berakhir hilang. Akhirnya setelah kembali dari tugas, mau tidak mau harus membaca ulang tulisan yang sudah ada kemudian berpikir ulang setelahnya. Ini benar-benar melelahkan.
Menulis juga sangat membutuhkan kesabaran. Karena sabar akan membawa kepada ketenangan dan tenang akan membawa kepada pikiran yang jernih. Dengan pikiran yang seperti ini, maka menulis akan jadi lebih mudah. Sedikit tips dari seorang amatir. Hehe
Terimakasih juga untuk mbak Yusnia. Perantara Allah yang diutus untuk membuka event ini. Kunjungi saja yusniaagussaputri.blogspot.com dan kenali beliau lebih dalam. Kapan-kapan minta diadain lagi event seperti ya mbak. Biar aku bisa sering-sering belajar memaksa diri. Hehe
Tak lupa juga aku sampaikan maaf kepada para pembaca dan semua anggota WA grup "Writing Challenge #HRDC" untuk kesalahan yang sengaja atau tidak sengaja aku lakukan. Sampai jumpa dievent selanjutnya. Jangan lepas meski waktu telah menemui batas.
Desain by : Canva |
Salam Literasi.
#Day30
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
#ulasrasave
Iyupp, sering-sering kita adain ya. Karena menulis, kadang-kadang memang perlu sedikit paksaan untuk mulai terbiasa. Congrats genap 30 days :)
BalasHapusAlhamdulillah, atas ijin Allah mbak.
Hapus