Selasa, 14 Mei 2019

Barangkali Kamu Mau Mendengar


Hidup ini adalah sebuah proses. Tidak ada yang mudah, pun tidak ada yang susah. Kau dan aku hanya butuh "mau dan bersedia". Ya, kita hanya butuh mau berusaha untuk tahu bagaimana hasilnya. Kalau ternyata diantara kita tidak mau berusaha, lebih baik tidak usah dilanjutkan membaca. Sayang waktumu bukan? Aku tidak memaksa, ini kan hakmu.

Baiklah dengarkan aku, sebentar saja.

Duhai diri, barangkali apa saja yang ada disekitarmu pernah bosan mendengar keluhanmu. Tapi mereka tetap baik, tidak pernah membiarkanmu kecewa dengan tidak bersedia mendengar ocehanmu yang itu-itu mulu.

Barangkali apa saja yang disekitarmu pernah memendam lara padamu.Tapi mereka diam, tidak mengadukanmu pada siapa-siapa. Memendam sendiri memaklumi dirimu yang entah kapan sadarkan diri. Padahal sebaliknya, kamu sendiri yang malah mengadukan mereka kepada siapa saja. Tidak apa-apa, mereka masih mengerti.

Dan barangkali beberapa kali kamu ingin lari dari takdir yang menghampiri dan kemudian menemukan cara menyembuhkan lukamu. Atau aku pikir barangkali semesta telah lama memaksamu pergi, tapi ternyata kau terus kembali. Entah karena lelahmu, ketakutanmu atau bahkan karena egomu, aku kurang begitu mengerti perihal ini.

Tapi beruntung sekali, masih banyak jiwa yang merelakan raganya supaya sudi memeluk, menggandeng, menghibur, dan sekaligus mengawalmu menikmati hamparan semesta. Beruntung sekali, masih ada yang sudi membagikan tutur lembutnya untuk membuatmu mengerti apa yang membuatmu betah berkemelut dengan ketakutanmu. Ah semesta terlalu memihak kepadamu. Sebenarnya aku tidak setuju dengannya, tapi hati kecilku berkata lain. Memang harus ada yang seperti itu, untuk menyeimbangkan kehidupan. Allahu akbar.

Duhai diri, pelindung jiwa-jiwa yang penuh peluh. Duduklah disampingku sebentar. Ada yang masih ingin kusampaikan kepadamu. Tidak lama, nikmati saja. Dan barangkali apa yang sudah bertahan lama menemani bisa tiba-tiba lelah mengerti. Bahwa yang selama ini diam, sewaktu-waktu bisa meletup seperti kandungan magma diperut gunung berapi yang seketika meledak meramaikan isi bumi. Bahwa yang selama ini kuat bertahan menemani bisa tiba-tiba pergi tanpa pamit kepadamu. Barangkali dia sudah lama kecewa, tapi malah takut berbalik mengecewakanmu. Atau barangkali dia pergi untuk menyadarkanmu perihal sesuatu. Entah apa, sekali lagi aku kurang paham perihal ini. Aku harap kamu mengerti maksudku.

Aku pikir kita harus mulai sama-sama melihat bahwa barangkali yang sudah terjadi adalah jatah diri yang mesti kita syukuri sepenuh hati. Kita butuh untuk rela menerima semuanya, supaya hati dan jiwa raga kita bisa ikut baik-baik saja. Allah telah mengatur segalanya sesuai dengan daya uji yang kita punya masing-masing. Tidak ada yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya. Jadi mari saling memeluk diri dan berteriak dengan lantang, bahwa semua akan baik-baik saja. Allah tahu apa yang kita butuh. Janganlah risau duhai jiwa.

Aku pikir sudah itu saja. Barangkali dengan ini, apa yang memenuhi isi kepalaku bisa menyelami pikiran kusutmu. Sebenarnya sudah lama ingin kusampaikan kepadamu. Tapi aku terlalu bosan dikatakan sebagai seseorang yang "keras kepala". Padahal tidak. Andai kau tahu dan andai saja kau mau mengerti. Aku pasti bahagia sekali. Tapi ya sudahlah. Biar ini menjadi rahasiaku.

Aku hanya ingin menyayangimu dengan cara yang lain. Yang tak orang lain punya dan yang menurutku istimewa.

Selamat (barangkali kau merasa beruntung). Aku pamit. Sampai jumpa (kamu).

----------------------------------

#Day9
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
#ulasrasave

5 komentar:

  1. Hanya bisa mendengarkan namun dengan bercerita saja juga sdh cukup mengurangi beban di pundak ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak benar. Hanya dengan didengarkan, kadang sudah lebih dari cukup .

      Hapus
  2. Balasan
    1. Sebenarnya aku lagi ngomong sama diri sendiri aja si mbak. Hehe

      Hapus

Surat Kepada Siapapun yang Sedang dan Masih Merasa Kehilangan

Dear Everyone, I know it's not easy. I also won't know how heavy your burden is. Tapi guys, hidup harus tetap berjalan....