Lelap adalah obat bagi jiwa-jiwa yang seharian dipeluk rasa lelah. Lelap adalah ruang kosong untuk mengistirahatkan isi kepala juga raga yang kadang terus memaksakan dirinya. Lelap adalah gelap yang akan menyediakan terang. Membangun mimpi yang baru. Memupuk harapan yang baru. Juga mempersiapkan jiwa dan raga dengan semangat yang baru untuk menyambut dan kemudian menyelesaikan hari yang baru.
Pagi ini, kedua mataku kembali terbuka. Aku mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa kemudian memanjatkan banyak doa untuk kebaikan hari ini. Pagi ini aku siap menyambut hari baru dihidupku. Memupuk banyak harapan, mengecek daftar mimpi-mimpi, dan menentukan langkah jitu sampai dititik berhasil. Pagi ini aku mengakhiri doa. Kemudian bergegas mandi dan melakukan sholat subuh. Setelahnya aku melanjutkan menulis cerita yang semalam belum sempat selesai karena terlanjur ketiduran. Sampai lupa waktu, aku bergegas bersiap berangkat ke kantor. Agak terburu-buru memang. Untung tidak telat. Alhamdulillah.
Semalaman aku terlelap. Merawat raga yang telah lelah seharian. Juga mengistirahatkan ruang-ruang di pikiran juga jiwaku. Semalaman aku terlelap. Menghentikan sementara mimpi-mimpi yang masih memenuhi daftar di buku agendaku. Melemaskan kaki untuk perlombaan lari di keesokan hari yang lebih seru. Juga menyiapkan jiwa yang lebih besar untuk bisa menerima garis takdir yang telah ditentukan-Nya untukku.
Semalam menjelang terlelap, aku menuliskan apa yang telah aku lalui di hari kemarin. Bukan hanya semalam, tapi hampir setiap malam. Aku menulis semacam diary untuk diriku sendiri. Sambil mendengarkan lagu instrumental atau murotal dari hafidz hafidzoh yang suaranya masyaallah, aku tumpahkan segala kesal, agar tak lagi bertumpuk dan terkalkulasi di hari setelah itu. Aku menggerutu, juga mengucap syukur, menumpahkan kebahagiaan, dan tentu menyusun harapan untuk hari esok. Evernote adalah teman terbaikku. Kadang aku juga menyusun konten untuk diposting diblog kepunyaanku. Kadang sampai ketiduran atau bahkan sebelum sempat membuka evernote, aku sudah lebih dulu tertidur. Ketahuilah, mataku tidak cukup tangguh untuk menahan kantuk yang terlalu. Berat dan membuatku susah berfikir. Akhirnya lelap menjadi obatnya.
Aku menuju kamar mandi, membersihkan gigi, membersihkan wajah, menyelesaikan hajat, dan mengakhirinya dengan mengambil wudhu sebelum memulai menulis. Setelah kembali ke kamar, ku pasang masker di wajahku. Aku butuh ini, untuk menghilangkan buntusan di wajah, menyamarkan bekas jerawat, dan mencerahkan warna kulit. Pemilik wajah sensitif yang mulai sadar diri memang serepot ini. Tolong dimengerti ya. Hehe
Setelah berurusan dengan masker, aku mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Kemudian aku mulai merapal doa panjang sebelum tidur. Ayat kursi, An-Nass, Al-Falaq, Syahadat, doa sebelum tidur, dan dzikir panjang yang mengiringi perjalanan menulisku sampai akhirnya benar-benar tenggelam ke dalam mimpi. Dan tidak lupa memaafkan kesalahan orang-orang yang dilakukan kepadaku hari itu dan memohon ampun juga memohon keringanan agar diri sendiri yang penuh dosa ini mendapatkan maaf dan ampunan dari Allah juga dari orang-orang yang dengan sengaja atau tidak sengaja ku sakiti. Ini adalah salah satu jalan menuju surga-Nya. Pernah dengar kisah laki-laki Anshar yang dikatakan nabi sebagai "Calon Penghuni Surga"? Dia tidak istimewa. Tampilannya biasa saja, amalan sunnahnya juga tidak begitu banyak. Tapi satu, hatinya besar. Dia tidak pernah menyimpan dendam kepada siapapun. Menjelang tidur, dia selalu memaafkan kesalahan orang-orang baik yang secara sengaja atau bahkan tidak sengaja menyakitinya. Masyaallah, begitu mulia hatinya. Ingin aku sepertinya. Sulit sekali memang, tapi percayalah kita hanya butuh terbiasa untuk melakukannya.
Aku membaca surat Al-Waqiah dan Al-Mulk sebelum membersihkan tubuhku. Biasanya sekalian setelah sholat isya. Surat Al-Waqiah adalah surat kekayaan. Surat ke 56 yang berjumlah 96 ayat ini mengingatkan kita dengan hari kiamat. Kata orang-orang, rutin membaca surat Al-Waqiah bisa memperlancar rejeki dan mencegah seseorang dari kemiskinan selama-lamanya. Tentunya dengan diimbangi usaha dan ikhtiar ya dear. Aku butuh ini untuk menjadi kaya. Kalaupun tidak kaya secara materi, minimal kaya hati lah ya. Wkwkwk
Dan selanjutnya adalah surat Al-Mulk. Surat ke 67 dengan jumlah 30 ayat ini mengingatkan kita tentang kekuasaan Allah yang begitu besar. Surat ini akan menjadi pertolongan bagi siapa saja yang membacanya. Kata orang-orang, rutin membaca surat Al-Mulk bisa menjaga dan menyelamatkan seseorang dari siksa kubur. Surat ini bisa menjadi syafaat bagi siapa saja yang rutin membacanya. Pernah dengar kisah seorang ibu yang kuburannya wangi? Dia wanita biasa, tidak ada yang istimewa darinya. Tapi ketika meninggal, kuburanya berbau wangi. Sangat-sangat wangi. Kata putranya, ibunya tidak akan tidur sebelum membaca surat Al-Mulk. Masyaallah, Maha Besar Allah dengan segala kebesaran-Nya. Semoga kita termasuk kepada hamba-hamba yang selalu mendapatkan hidayah-Nya. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Rutinitasku menjelang tidur begitu panjangnya. Tapi percayalah, ini mudah. Kita hanya butuh terbiasa. Dulu aku tidak begitu. Boro-boro wudhu apalagi sampai berdoa. Setiap pulang, jilbab masih terpakai saja sudah langsung tertidur pulas. Akhirnya wajahku penuh jerawat, dan setiap bangun rasanya berat. Tidak pernah ada penghantar tidur sepanjang yang ku lakukan akhir-akhir ini. Alhamdulillah, Allah Maha Baik. Semoga istiqomah selalu terlimpah kepada kita semua.
Salam Literasi.
-------------------------
#Day24
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
#ulasrasave
dengan membaca surat apapun dari Qur'an, berdoa dan tidak lupa membersihkan diri sebelum tidur. supaya saat tidur dalam keadaan bersih dan kita senantiasa dilindungi dalam tidur kita l.
BalasHapus